Assalamualaikum.
Tabik pun,
Berhadapan dengan situasi
pandemi memang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Covid-19 tidak hanya
menyerang kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan jiwa. Pandemi tidak hanya
merusak keadaan ekonomi, tetapi juga keadaan sosial. Banyak perubahan yang
serta merta harus dihadapi, salah satuya adalah perubahan pengaturan waktu bagi
seorang ibu yang bekerja di ranah publik. Pekerjaan dan tanggung jawab menjadi
beban yang berat karena tidak ada lagi batas pekerjaan ranah domestik dan ranah
publik. Energi terasa terkuras saat harus mengelola emosi agar tetap waras.
Saat ini, saya hanya memiliki kewajiban untuk dua kali seminggu datang ke kampus, namun tugas saya sebagai dosen harus saya lakukan setiap hari di rumah. Beberapa orang menganggap, kalau saya di rumah berarti tidak bekerja. Padahal saat di rumah, pekerjaan menjadi berganda dan bertumpuk menjadi satu. Saya juga harus menghadapi kendala, kadang-kadang Adek M minta diantar pulang dari rumah Budenya, saat mengetahui saya ada di rumah. Mamas M dan Mbak M juga harus bermain di luar rumah saat saya sedang mengajar secara daring. Jika tidak, mereka penasaran dengan apa yang saya lakukan dan ingin pula ikut tampil secara daring.
Manajemen emosi dan waktu
saya kacau balau. Awalnya saya terseok-seok, sampai pada akhirnya saya pun
sadar bahwa saya harus fleksibel dalam mengatur waktu agar semua peran dan
tanggung jawab bisa saya penuhi dengan baik. Kalau jadwal mengajar agak sulit untuk
diubah, anak-anak harus mengalah untuk keluar rumah di saat saya mengajar. Namun
sebelum atau sesudah mengajar secara daring dan mengerjakan tugas lainnya, saya
melakukan pekerjaan rutin rumah tangga dan membersamai anak-anak. Sering saya mengurangi
waktu tidur saya untuk menyelesaikan tugas-tugas sebagai dosen yang belum bisa
diselesaikan di siang hari. Begitulah, masalah memang harus dihadapi, apapun
yang terjadi.
Nama Kegiatan : Sahabat, Cinta, dan Bahagia
Penasehat :
Abi
Ketua : Ummi
Anggota : Mamas M (6,5 tahun)
Mbak M (5 tahun)
Adek Q (2 tahun)
Rencana
Bermain
bersama anak-anak di sela-sela WFH harus saya lakukan. Itulah cara saya
menghadapi situasi era normal baru. Siang setelah Mamas M dan Mbak M pulang
dari bermain di luar, saya mau mengajak mereka bersantai di dalam kamar sambil
mengedit foto.
Aktual dan Kendala
Hasil Mengedit Foto Bersama Ummi
Mamas M
memilih foto adek Q sebagai objek yang akan diedit. kemudian saya bebaskan dia
untuk mengedit foto-foto yang ada di galeri sambil terus dipantau. Dia memang
lihai mengotak-atik gawai. Kadang dia lebih tahu cara mengaplikasikan suatu
aplikasi ketimbang saya. Oleh karena itu saya berusaha memastikan agar gawai
saya aman untuk digunakan oleh anak-anak. Secara rutin saya mengecek isi pesan,
galeri foto dan video, saya juga mengatur aplikasi tertentu agar aman jika
dilihat oleh anak-anak.
Kegiatan ini hanya dilakukan oleh mamas dan saya, sementara adek masih dititipkan di rumah bude dan mbak tidur dengan pulas karena mengantuk. Tidak ada kendala yang kami hadapi dalam kegiatan ini.
Refleksi
Kegiatan
mengedit foto memang disukai oleh mamas, namun saya harus membatasi waktunya
untuk memegang gawai. Karena kegiatan ini dilakukan di siang hari, rawan bagi
saya untuk tertidur. Sering kali kelelahan membuat saya agak sulit untuk
menahan kantuk. Kalau lepas dari pantauan, mamas dipastikan tidak hanya sekedar
mengedit foto tetapi juga membuka aplikasi lainnya.
Ekspresi
95 %
untuk kegiatan siang ini. Kami semua bahagia.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar yang sopan ya :)
Jangan lupa follow IG @ummi_lilihmuflihah dan Twitter @UmmiLilih