Assalamualaikum.
Tabik pun,
Butuh usaha yang besar, bagi saya, untuk menuliskan jurnal tantangan Bunda Sayang Batch #6. Apalagi beberapa bulan terakhir, ada beberapa pekerjaan yang berkelanjutan yang harus saya selesaikan. Menjadi ibu yang bekerja di ranah publik bukanlah hal yang mudah, butuh energi yang besar dan semangat yang kuat untuk mengatur waktu. Kadang saya merasa iri dengan para ibu yang bekerja di ranah domestik karena mereka bisa fokus mengurus anak-anak. Yah, inilah pilihan hidup yang harus saya hadapi. Setiap orang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda. Saya pun tak ingin menyalahkan keadaan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan yang akhirnya saya menempatkan pada posisi ini.
Tantangan Zona 3 Melatih Kecerdasan Emosional dan Spiritual membuat saya kembali untuk menata hati dan pikiran. Ada keinginan yang begitu besar untuk mendidik anak-anak dengan sempurna, namun saya harus menyadari bahwa ada kondisi lain yang harus dihadapi. Saya tidak bisa secara penuh membersamai anak-anak setiap hari. Saya harus mulai belajar berdamai dengan keadaan dan bersyukur dengan apa yang diberikan Allah pada saya. Karena keinginan saya yang besar untuk menjadi sempurna itu, seringkali membuat emosi tidak menentu sehingga berdampak negatif pada pola pengasuhan.
Saya harus berubah menjadi
lebih baik. Saya harus bisa memanfaatkan situasi yang ada. Memang berdamai
dengan keadaan tidaklah mudah. Saya mulai menurunkan standar keinginan. Saya
harus selalu mengedepankan sabar dan syukur dalam setiap usaha saya membersamai
anak-anak. Saya juga mulai menoba untuk berbagi bahagia dengan suami, karena
selama ini saya dan suami baru pada tahap berbagi peran. Kami adalah pasangan
yang seperti mitra dalam rumah tangga. Dulu saya pikir itu cukup, tetapi
ternyata tidak. Berbagi peran saja memang membuat semua tanggung jawab terasa
lebih mudah, namun berbagi bahagia membuat menjadi indah.
Nama Kegiatan : Sahabat, Cinta, dan Bahagia
Penasehat : Abi
Ketua : Ummi
Anggota : Mamas M (6,5 tahun)
Mbak M (5 tahun)
Adek Q (2 tahun)
Rencana
Bermain lego menjelang tidur. Kegiatan menjelang tidur adalah momen yang besar bagi saya untuk membersamai anak-anak. Kegiatan ini tidak membutuhkan energi yang besar. Saya hanya perlu meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk duduk bersamai, memperhatikan anak-anak bermain. Di sela-sela waktu bermain itu, saya bisa sambil menggali cerita dari anak-anak tentang perasaan maupun aktivitas sepanjang hari. Kegiatan ini sebagai selingan dengan dongeng sebelum tidur, agar tidak monoton dan mencegah kebosanan pada anak-anak.
Aktual dan Kendala
Mamas M berkreasi denga lego, sementara Mbak M dan Adek Q kompak bermain masak-masakan dengan lego. Awalnya Adek M menggabungkan beberapa lego menjadi sebuah bentuk yang dia sebut es krim, selanjutnya dia tergoda dengan Mbak M yang asyik bermain masak-masakan dengan lego. Di sela-sela bermain saya bertanya tentang perasaan dan aktivitas mereka sepanjang hari.
Tidak ada kendala dalam kegiatan ini, hanya saja kamar menjadi sangat berantakan. Saya juga tidak bisa mengabadikan kegiatan mereka karena saat saya memegang hape dilihat oleh adek dan dia ingin memegangnya juga. Akirnya ada sedikit drama, adek menangis karena saya menyimpan kembali hape yang saya pegang.di lemari.
Refleksi
Mamas
sangat suka bermain lego. Dia suka membuat beragam bentuk dari lego, kebanyakan
dia suka membuat bangunan atau robot. Sementara Mbak M dan Adek Q memiliki
selera yang agak berbeda dalam bermain lego. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan
saja dan di mana saja. Namun saya harus sedikit mengurangi kegiatan bertanya. Mungkin
hanya satu atau dua pertanyaan saja karena saat bermain mereka lebih fokus pada
mainannya. Pertanyaan saya mungkin dianggap sebagai gangguan karena memecah
fokus mereka saat bermain lego. Reaksi mereka terhadap beberapa pertanyaan saya
ada yang ditanggapi, ada pula yang dianggap angin lalu. Saya harus terus
belajar jadi ibu yang bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi.
Ekspresi
90 %
untuk kegiatan malam ini. Kami semua bahagia.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar yang sopan ya :)
Jangan lupa follow IG @ummi_lilihmuflihah dan Twitter @UmmiLilih