Assalamu’alaikum.
Tabik pun,
Tantangan melatih kemandirian yang paling besar bagi saya adalah kurangnya kesabaran dalam menghadapi tingkah laku anak-anak. Terkadang anak-anak mencari perhatian yang berlebihan dengan orang tuanya, sehingga ia tidak mau melakukan sesuatu padahal bisa dilakukannya sendiri. Kesabaran inilah yang terus-menerus saya latih dalam membersamai anak-anak. Saya adalah tipe yang mandiri sejak kecil. Kadang-kadang tanpa sadar saya menerapkan gaya didikan orang tua saya saya dulu yang ternyata tidak selalu bisa diterapkan pada anak-anak zaman sekarang.
Temuanku
Saya menunda menyekolahkan Mbak M
karena pandemi, meski ia sudah ingin sekali sekolah. Saya membesarkan hatinya
dengan mengatakan bahwa ia bisa tetap belajar di rumah meski belum sekolah. Saya
mengajarkannya membaca, menulis, dan menggambar. Selain itu saya juga mengajarkan
cara bersuci setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK).
Strong why
Bersuci setelah BAB dan BAK
merupakan hal yang wajib dilakukan. Mengajarkan Mbak M melakukannya sendiri
menjadi bagian dari pengajaran pentingnya bersuci dari hadas besar dan kecil.
Strategi untuk melatih kemandirian
Memberi tahu cara bersuci setelah
BAB dan BAK.
Sukses apa aku hari ini
Mbak M sudah bisa bersuci sendiri
setelah BAK, namun masih kesulitan untuk bersuci setelah BAB.
Tantanganku saat ini
Saya masih suka khawatir apakah
yang ia sudah bersuci dengan benar, khawatir juga jika air di ember menjadi
terkena cipratan air najis.
Ingin sukses apa esok hari
Semoga esok bisa lebih baik lagi.
Saya bisa lebih kompak dengan abinya anak-anak dan bersabar menghadapi keseruan
melatih kemandirian anak-anak.
Rasaku hari ini
Perasaan saya bangga karena Mbak
M sudah berusaha dan membuktikan bahwa dirinya bisa melakukan apa yang saya
contohkan.
Respon ananda
Mbak M bersemangat karena merasa
aku bisa melakukannya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar yang sopan ya :)
Jangan lupa follow IG @ummi_lilihmuflihah dan Twitter @UmmiLilih