Oleh Lilih Muflihah
Tabik
pun,
Saya
senang karena malam itu saya diberi izin untuk menghadiri sebuah acara. Acara
keren yang dirancang untuk mempertemukan MPR-RI dan Netizen Lampung. Malam itu,
21 November 2017, bertempat di Swiss-belhotel,
Bandar Lampung, saya dan teman-teman Tapis Blogger
lainnya berkumpul untuk mendengarkan sosialisasi 4 Pilar NKRI. Sosialisasi 4 Pilar MPR RI sudah dilakukan di berbagai daerah. Harapannya agar netizen bisa ikut serta memberikan informasi kepada publik tentang sosialisasi 4 Pilar. Mengapa netizen? Karena netizen saat ini merupakan kelompok penekan yang bisa sangat mempengaruhi opini publik.
Acara tersebut secara langsung menghadirkan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan sebagai pembicara. Uniknya, karena Pak Zulkifli Hasan berasal dari Lampung, acara tersebut memiliki tambahan rasa yang berbeda. Nah, informasi apa saja yang saya dapatkan
dari acara tersebut? Simak ya.
![]() |
Sambutan dari Ibu Fauziah Ka Biro Humas Setjen MPR RI. Sumber foto: Lilih Muflihah |
![]() |
Sambutan dari Bapak Ma'ruf Cahyono, Sekjen MPR RI. Sumber foto: Lilih Muflihah |
De-ideologi Bangsa
De-ideologi
bangsa merupakan bentuk pengikisan ideologi. Tidak dapat dipungkiri,
perkembangan teknologi informasi dan media sosial, dapat mempercepat terjadi
de-ideologi. Sekjen MPR-RI, Ma'ruf Cahyono, dalam
sambutannya mengatakan bahwa karakter bangsa harus dibentuk dengan:
- Memperkokoh karakter religius.
- Memanusiakan manusia (humanisme)
- Menyuarakan rasa nasionalisme
- Bermusyawarah mufakat
- Berkeadilan sosial
Globalisasi, kemajuan teknologi,
informasi, dan komunikasi serta sikap individual merupakan tantangan
nasionalisme. Untuk itu nasionalisme perlu terus dibangun dengan memperkuat 4
Pilar, yaitu:
- Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa
- UUD 1945 sebagai konstitusi negara
- NKRI sebagai bentuk negara
- Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara
Masalah Bangsa
![]() |
Zulkifli Hasan, Ketua MPR-RI. Sumber foto: Lilih Muflihah |
- Kemiskinan
- Kesenjangan ekonomi
- Korupsi
- Ketidakpercayaan
Zulkifli Hasan mengatakan bahwa dunia global penuh tantangan, generasi jaman now harus memiliki daya tahan dan
daya saing. Daya
tahan terhadap penggerusan ideologi yang dilakukan oleh pihak-pihak lain dan
daya saing dalam pendidikan dan keahlian. Jati diri bangsa harus tetap kuat dan kemampuan untuk bersaing dengan bangsa lain juga harus tangguh. Zulkifli Hasan yang berasal dari Lampung juga berpesan
agar generasi muda Lampung jangan minder. Banyak yang berasal dari daerah mampu
untuk bersaing.
Supaya tetap eksis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
Supaya tetap eksis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Mencintai adat istiadat daerah, bangga terhadap tanah kelahirannya, dan mempromsikan daerahnya.
- Memahami sejarah bangsanya, karena Indonesia merdeka merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan, bukan pemberian.
- Memiliki ilmu, cekatan, dan memiliki jaringan yang luas sehingga akan memunculkan kreatifitas dan inovasi, dengan demikian tangguh dalam daya saing.
![]() |
Foto Bersama dalam Ngobrol Bareng MPR RI dan Netizen Lampung. Sumber foto: Tapis Blogger. |
Acara Ngobrol bareng MPR-RI dan Netizen Lampung kemudian diakhiri dengan foto bersama. Sesi yang paling ditunggu oleh saya dan semuanya. Dan PR bagi Netizen Lampung agar melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan semua media yang ada.
Pengaruh netizen saat ini sangat besar karena mampu mengiring
opini publik, jadi memang sudah sepantasnya untuk ikut serta dalam memberikan
informasi yang tepat dan akurat. Apalagi saat ini banyak berita hoax, berita yang kebenarannya diragukan, bertebaran di media sosial dan
internet yang membuat publik menjadi terpecah belah.
Sosialisasi untuk menguatkan pemahaman terhadap ideologi bangsa
adalah kewajiban bersama dan harus dilakukan secara berkala. Karena sejatinya
sosialisasi memang harus dilakukan secara terus menerus agar pemahaman menjadi
stabil, tak mudah digoyahkan.
Sepakat dengan poin memperkokoh karakter religius, namun tak lupa pula untuk mengamalkan sikap bertoleransi
ReplyDeleteiya dan memang seharusnya jika sudah rekigius maka punya sikap toleransi. trims
Deleteartinya sosialisasi harus terus berkesinambungan ya,dan itu tugas kita bersama.
ReplyDeleteKalimat yang paling mengena itu "memanusiakan manusia"
ReplyDelete👍👍👍