Setiap
tanggal 23 Juli diperingati sebagai hari anak nasional. Berbagai masalah yang
kerap terjadi pada anak tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Pemerintah,
masyarakat, dan pihak lainnya sudah seharusnya saling bersinergi untuk menjaga
anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. Banyak kasus yang menyangkut
masalah anak, mulai dari kekerasan pada anak sampai pada perdagangan anak. Merujuk
pada berita republika online, disebutkan bahwa data Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menyebutkan jumlah kekerasan yang
terjadi terhadap perempuan dan anak selama kurun waktu lima tahun terakhir
sejak 2012 meningkat dari 18.718 menjadi 54.041 kasus pada Juni 2017 (http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/
17/07/07/ospj5j-jumlah-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-meningkat).
Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa anak tak luput dari objek kekerasan.
Bahkan bentuk kekerasan terhadap anak pun banyak ragamnya. Dan yang mengerikan
terkadang kekerasan yang terjadi dilakukan oleh orang terdekat anak. Semoga Allah
melindungi anak-anak kita dan menjaga sikap kita sebagai orang tua atau orang
dewasa yang bersama dengan anak-anak agar bisa menjaga dan merawat mereka dengan
baik. Amin.
Tak
dapat disangkal bahwa anak adalah anugerah dari Allah. Banyak orang berharap
dikarunia anak, namun tak sedikit orang yang menyia-nyiakan anak. Sedih saat
mendengar curahan hati sepasang suami istri yang sangat mendamba seorang anak.
Mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pewarisnya. Mulai dari cara
yang masuk akal sampai cara yang tidak masuk akal. Sebagai orang yang memegang
teguh nilai-nilai agama, pasti sudah tahu batasan cara yang digunakan. Banyak usah
diperbolehkan, asalkan jangan bertentangan dengan syariat agama. Lebih sedih
lagi mendengar berita, ada orang yang tega membuang anaknya yang baru saja
dilahirkannya ke dunia dengan alasan sosial atau ekonomi. Ada yang malu hamil
di luar nikah, ada yang kesulitan keuangan, ada yang kesal dengan suami atau kerabatnya,
ada yang orang tuanya depresi, dan alasan-alasan lain yang menjadikan pembenaran
perbuatan buruk pada anak-anak.
Urusan
memperoleh anak sesungguhnya adalah kuasa Allah. Jika Allah berkenan maka
siapapun dapat memperoleh anak. Pernah saya bertanya mengapa pasangan yang
melakukan zina begitu mudah mendapatkan anak, sementara beberapa pasangan yang
sah sebagai suami istri begitu sulit memperoleh anak. Sampai saat ini saya
belum mendapatkan jawabannya, tapi saya yakin ada hikmah dibalik apapun yang
diberikan Allah kepada hamba-Nya. Ada orang
yang tingkat ekonominya tergolong rendah, dikaruni banyak anak sementara ada
orang kaya, menghabiskan banyak hartanya demi mendapatkan anak. Seseorang
pernah bercerita, dia menghabiskan banyak uang, mungkin sampai ratusan juta
untuk memperoleh seorang anak. Dia adalah perempuan yang unik karena tidak
pernah mengalami menstruasi. Dia dan suaminya berusaha berkonsultasi dengan
banyak dokter, hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang dokter yang membantu
usahanya itu dan berhasil. Namun ternyata di tempat lain ada juga perempuan
yang tidak pernah menstruasi memperoleh banyak anak tanpa usaha yang berat. Itulah
kekuasaan Allah.
![]() |
Sumber foto: instagram @ummi_lilihmuflihah |
Orang
tua atau orang dewasa yang bersama anak-anak memang perlu terus belajar
menghadapi anak-anak. Pertambahan usia anak akan diikuti dengan perkembangan
fisik, mental, dan perilakunya. Apalagi disaat anak mulai aktif bergerak,
disaat rasa ingin tahu anak begitu kuat, penjagaan perlu diperketat meski bukan
berarti membatasi gerak anak. Dan adakalanya anak-anak memang perlu diberi
penjelasan mana yang boleh dilakukan, mana yang tidak boleh dilakukannya. Terkadang
anak-anak juga tidak mau berhenti bergerak, rasa lelah tidak dirasakannya
sehingga anak menjadi sakit, disitulah peran orang tua atau orang dewasa untuk
mengantisipasinya.
Bagaimana
jika sakit menerpa anak? Bagaimana jika hal yang tidak diinginkan terjadi pada
anak? Berikut ada 3 (tiga) cara untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keselamatan pada anak.
Saat
suhu badan anak naik.
Kadangkala anak tidak mengukur
kekuatan dirinya, rasa ingin tahu dan semangat yang tinggi membuat anak
melakukan apapun sehingga kesehatannya terganggu. Anak-anak saya pun begitu,
tiba-tiba suhu badannya naik padahal belum lama dia dengan gembira bermain
bersama temannya. Dan saya tergolong ibu yang mudah khawatir apalagi anak-anak
saya tidak mau dikompres. Setidaknya itulah pertolongan pertama yang diberikan
saat anak panas. Dulu saya tidak memandikan anak jika panas atau pernah
mengompres anak dengan air dingin. Ternyata menurut bidan, yang sering
kliniknya saya kunjungi jika anak saya sakit, saat anak panas kompres dengan
air hangat dan anak harus tetap dimandikan pagi dan sore dengan air hangat. Jika
panas tak juga turun segera pergi ke dokter atau bidan untuk memperoleh
tindakan lanjut.
Selain itu, untuk anak yang masih
minum ASI, saat dia panas selain dimandikan atau dikompres dengan air hangat,
diberikan juga ASI lebih banyak. Dan terbukti bahkan tanpa harus memberikannya
obat penurun panas. Tapi tetap harus waspada, pantau terus suhu tubuhnya karena
suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan anak step dan berbahaya jika
dibiarkan. Intinya saat anak sakit tak perlu terlalu khawatir tapi juga bukan
berarti menyepelekan. Harus tetap waspada.
Saat
perut anak kembung atau masuk angin.
Anak-anak sangat suka bermain dan
benda apapun yang menarik dijadikannya mainan. Anak-anak juga suka tempat yang
dingin, tiduran di lantai tanpa alas, berdiri di depan kipas angin, minum air
es atau berendam berlama-lama di bak mandi.. Akhirnya anak sakit perut, kembung,
atau masuk angin. Pengalaman saya, jika anak kembung atau masuk angin, saya
borehkan campuran bawang merah yang sudah dihaluskan dan minyak kayu putih ke
seluruh tubuh anak. Takarannya bagaimana?
Saya menggunakan perasaan. Hehe. Minyak kayu putih yang digunakan jangan
terlalu banyak, secukupnya saja.
Saat
anak tersiram air panas.
Pernah terjadi pada salah seorang anak saya,
kecelakaan kecil yang cukup berbahaya. Malam itu saya menyeduhkan kopi untuk
suami, karena meja penuh, (maklum habis ada arisan dan belum semua dibereskan)
saya menaruh secangkir kopi panas di tempat yang menurut perkiraan saya aman. Tiba-tiba
kopi panas yang baru saja saya taruh di meja tumpah menyirami kaki anak saya. Sepertinya
dia menjijitkan kak sehingga berhasil meraih cangkir kopi itu. Saya sungguh
terkejut. Saya lap kopi yang tumpah di kaki anak saya dan mengoleskannya losion
anak. Anak saya masih menangis kencang, mungkin karena masih terasa panas. Alhamdulillah
ibu saya ingat pernah membaca pesan wa yang sumbernya dari grup sebelah, bahwa
mengatasi terkena air panas atau minyak panas dengan melumuri tepung terigu. Tanpa
berpikir panjang saya ambil terigu dari dapur, lalu saya lumuri seluruh kaki
anak saya dengan terigu itu. Beberapa saat anak saya diam, tidak menangis lagi.
Dan kakinya pun tidak memerah. Alhamdulillah berhasil.
Bagaimanapun anak adalah anugerah Allah, sayang dan jaga anak-anak kita dan anak-anak di sekitar kita. Kalau bukan kita, siapa lagi? Selamat hari anak nasional. Tulisan ini merupakan tugas pertama Kelas Menulis Blog Seru #2 dengan tema Hari Anak Nasional.
Bagaimanapun anak adalah anugerah Allah, sayang dan jaga anak-anak kita dan anak-anak di sekitar kita. Kalau bukan kita, siapa lagi? Selamat hari anak nasional. Tulisan ini merupakan tugas pertama Kelas Menulis Blog Seru #2 dengan tema Hari Anak Nasional.
Hmmm, ilmu banger Mba...
ReplyDeletesemoga bermanfaat
DeleteLucu banget foto-fotonya semoga anak-anak sehat dan ceria ya
ReplyDeleteamin. makasih, mba
Delete