![]() |
Cover Depan Tentang Kamu |
Tabik pun,
Berawal dari informasi yang saya dapatkan
dari grup wa Tapis Blogger, bahwa
Tere Liye akan datang ke Lampung. Acara bedah buku itu merupakan rangkaian
acara Festival Lampung Syariah (Flash) 2017 yang diadakan oleh Bank Indonesia. Jangan
ditanya, saya begitu antusias. Apalagi Mall Boemi Kedaton (MBK), tempat
penyelenggaraan acara tersebut tidaklah jauh.
Saya sudah merencanakan akan ke MBK
sepulang dari tempat mengajar. Sabtu sore itu hujan sempat menyapa, namun tak lama.
Dengan penuh semangat saya pun menaiki angkot menuju MBK. Saya sudah
membayangkan pasti akan ada keseruan di acara itu.
Tiba
di sana ternyata, sudah banyak peserta yang mengantri untuk masuk. Saya baru
menyadari kalau baterai telepon genggam saya hampir habis, padahal untuk masuk harus menunjukkan balasan
sms dari panitia ketika mendaftar sebelumnya. Selain itu, bagaimana mungkin saya nanti bisa
berfoto
ria. Padahal momen itu sangat
langka. Cobaan tak sampai disitu, saya
beserta beberapa peserta lainnya yang
masih dalam barisan antri mendadak cemas. Antrian dihentikan panitia dan kami harus menunggu
beberapa saat sampai akhirnya diperbolehkan untuk masuk.
![]() |
Senangnya bisa dapat tanda tangan Tere Liye |
Setelah diperkenankan masuk, saya masih merutuki kelalaian mengisi ulang baterai. Apalah artinya memiliki telepon pintar jika tak ada daya. Apalagi melihat banyak orang yang mengabadikan momen itu. Saya hanya bisa menghela nafas panjang. Sungguh, saya sedikit kecewa namun pada akhirnya saya berhenti meratap, terbenam dalam pesona Tere Liye yang berbagi kisah.
Bagian yang paling saya suka saat acara
bedah buku adalah, saat penulis membocorkan rahasia kepenulisannya. Berikut
saya rangkum tips menulis novel ala Tere Liye:
1. Tentukan pesan
moral
Sebelum menulis, kita
harus menentukan 'so whatnya' apa. Jika
penonton televisi disuguhkan cerita
picisan pun masih mau menonton, berbeda
dengan pembaca buku. Televisi menyuguhkan
tidak hanya cerita, penonton juga dimanjakan dengan audio yang bagus, visual
yang menarik, ditambah lagi dengan para artis
yang
tampan dan cantik. Lain halnya dengan buku, pembacanya lebih selektif, sehingga penulis harus mampu membuat pembaca untuk tidak
bosan membaca cerita setiap halaman.
Saya sempat terkejut,
ketika Tere Liye mengungkapkan bahwa pesan moral dalam karya Hapalan Salat
Delisa adalah hiprokrit atau
kemunafikan. Delisa menghapalkan bacaan sholat karena ingin mendapatkan kalung emas
dari ibunya. Sementara karya
Tentang Kamu, so whatnya adalah
memeluk erat segala hal yang menyakitkan.
2. Tentukan panggung
cerita
Setelah menentukan pesan
moral, penulis menentukan panggung cerita, lewat mana cerita akan
disampaikan. Dalam kisah Tentang Kamu, panggung ceritanya ada pada orang tua
yang meninggal pada usia 70-an. Sementara Rindu, panggung ceritanya
adalah naik haji.
3. Detailkan cerita
Sebelum menulis, penulis
juga harus mendetailkan cerita. Menetukan siapa tokohnya, umurnya, usianya,
statusnya. Selain itu juga penulis juga menentukan lokasi ceritanya, bagaimana
cara menceritakannya, sudut pandang apa yang digunakan, bagaimana membuat opening yang bagus, sehingga bisa mengikat pembaca.
Tentang Kamu, tokoh utamanya adalah seorang ibu tua yang meninggal pada usia 70. Sudut pandang yang
digunakan orang ketiga, kisah diceritakan melalui seorang pengacara bernama
Zaman Zulkarnaen. Memulai kisah dengan mencari jejak sri ningsih, yang meninggal
di Paris. Saat pencarian tersebut Zaman menemukan diary yang hanya 10 halaman.
![]() |
Petunjuk awal: Diary Sri Ningsih |
5 Bagian penting dalam Tentang Kamu:
- Ketika masih kanak-kanak tentang sabar
- Ketika sekolah tentang persahabatan
- Memulai karir tentang kerja keras
- Menemukan jodoh tentang definisi cinta sejati
- Usia 60-70, setting di Paris, memeluk erat seluruh peristiwa yang menyakitkan
4. Riset
Tentang Kamu membutuhkan
hanya 22 hari penulisannya, namun dibutuhkan setahun lebih untuk riset. Riset
sangat dibutuhkan dalam menulis. Riset tersebut untuk mencari detail-detail
dalam novel.
Dalam Rindu, Tere Liye melakukan studi literatur
bagaimana orang naik haji pada era 1940. Tere Liye mencari tahu lewat referensi bacaan, foto-foto. Ada tahapan
di mana Tere Liye membayangkan kejadian dalam foto-foto
yang ia dapatkan saat riset.
5. Tuliskan
Perbedaan seorang
penulis dan yang bukan adalah menulis. Penulis akan menulis sementara yang
bukan penulis hanya ingin menjadi penulis dan tidak menulis.
Pernyataan Tere Liye ini membuat saya merasa tertohok. Bagaimana tidak, selama ini saya memang ingin jadi penulis tapi baru
hanya sekedar ingin. Banyak alasan pembenaran sehingga saya tidak menulis.
Padahal di era sekarang ini, banyak kemudahan yang tersedia, misalnya telepon
pintar yang bisa menjadi sarana untuk menulis.
![]() |
Cover Belakang Tere Liye |
Nah, bagi yang pintar mencari alasan
pembenaran, ada tips juga dari Tere Liye. Tips untuk menggugah aksi menulis:
1. Bacalah buku dari berbagai jenis buku
Membaca buku dari
berbagai jenis buku dapat memperkaya cara berpikir seorang penulis.
2. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda
Misalnya, jika diminta
membuat tulisan tentang hitam. Kebanyakan orang berpikir hitam berkaitan dengan
warna atau gelap. Padahal dengan
kata hitam, kita bisa membuat cerita tentang hitam yang selalu terlambat
sehingga Mejikuhibiniu meninggalkannya.
3. Berhentilah berkata tidak ada waktu untuk menulis
Banyak kemudahan yang
bisa didapat pada zaman sekarang ini. Menulis bisa dilakukan kapan saja dan di
mana saja. Apalagi dengan kecanggihan teknologi yang semakin berkembang.
4. Manfaatkan waktu dengan efektif
Tidak perlu waktu khusus
untuk menulis. Saat ada waktu luang, itulah saat menulis.
Terimakasih Tips nya
ReplyDeletesama-sama
Deleteinspiring tips menulisnya, makasih
ReplyDeletesama-sama
DeleteMakasih ulasan tipsnya. sangat membantu banget. lg niat mau nulis ;))
ReplyDeletesemangat, mba
DeleteYang point terakhir bener banget. Dari dulu ngimpi pengen punya buku, jadi penulis macam asma Nadia, tapi mentok gak nulis2 ����
ReplyDeletehehe... ayo semangat
DeleteAh beruntungnya bisa dapat ttd Tere Liye langsung huhu. Tentang kamu jadi novel terfavorit saya dari beliau, pantas saja kejadiannya serinci itu, risetnya mantap banget hehe.
ReplyDeleteiya, mantap banget
DeleteTerima kasih tipsnya..
ReplyDeletemasuk akaal banget, pantesan saya nggak jadi penulis2. soalnya pengen jadi penulis, eh malah jarang nulis. xixixi
Salam kenal mbk.
ditunggu kunjungannya di blog saya.
iya itu tips bang Tere Liye, semoga kita bisa mengikuti
Delete