Kepada diri yang galau:
Tak rindukah kau pada pena yang membuatmu lega ketika sesak mencekat?
Tak rindukah pada kata yang sering kau rangkai untuk membahagiakan luka?
Apakah kau masih menyimpan duka pada puisi yang mencampakkanmu?
Mengapa kau pelihara ratap padahal kepingan hatimu masih ada?
(Lilih Muflihah, 080912)
asiiikkk... bu dosen mulai nulis lagi di blog :D
BalasHapussemangat mennulis walaupun isi pena telah habis, karena isi pena bisa dibeli di warung hehe
hore
Hapus